Marhaban Yaa Ramadhan
Selamat Datang Wahai Bulan Ramadhan, bulan suci yang penuh rahmat dan ampunan.
Berbagai macam perasaan kaum muslimin dalam menyambut kedatangan bulan Ramadhan. Mereka menyambut dengan rasa senang dan gembira. karena dapat berjumpa lagi dengan Ramadhan, bulan yang mempunyai kelebihan dan keitimewaan yang tidak ada bandingnya. Ibadah di bulan Ramadhan mendapatkan pahala berlipat ganda.
Dan mereka ini pula orang yang dimaksud dalam hadis Rasul "Barangsiapa yang yang hatinya gembira dengan datangnya bulan Ramadhan maka Allah mengharamkan tubuhnya atas api neraka”(al-hadis), yang merupakan sebuah apresiasi yang cukup tinggi dari Allah kepada mereka yang gembira dengan datangnya Ramadhan.
“Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat, dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari paling utama. Malam-malamnya adalah malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakanNya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu adalah ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doamu diijabah.”
Persiapan Puasa Ramadhan.
Nah sudah jelas khan yang diterangkan oleh Rasulullah tentang apa itu Ramadhan. Mari kita persiapkan mental, untuk memulai ibadah puasa pada hari-hari pertama puasa terasa berat sekali, rasa lapar dan haus menggoda pikiran kita, dan terkadang kita lupa kalau sedang berpuasa. Di samping itu biasanya selalu memikirkan nanti sore berbuka dengan menu makanan dan minuman apa.
Persiapan ruhiyah alias spiritual adalah mempersiapkan jiwa untuk menjalankan ibadah puasa di bulan istimewa ini. Persiapan ruhiyah dapat dilakukan dengan memperbanyak ibadah, seperti memperbanyak membaca Al-Qur’an, puasa sunag, dzikir, do’a dll. Dalam hal mempersiapkan ruhiyah, Rasulullah saw mencontohkan kepada umatnya dengan memperbanyak puasa di bulan Sya’ban, sebagaimana yang diriwayatkan ‘Aisyah ra :” Saya tidak melihat Rasulullah saw menyempurnakan puasanya, kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat dalam satu bulan yang lebih banyak puasanya kecuali pada bulan Sya’ban” (HR Muslim).
Persiapan ruhiyah alias spiritual adalah mempersiapkan jiwa untuk menjalankan ibadah puasa di bulan istimewa ini. Persiapan ruhiyah dapat dilakukan dengan memperbanyak ibadah, seperti memperbanyak membaca Al-Qur’an, puasa sunag, dzikir, do’a dll. Dalam hal mempersiapkan ruhiyah, Rasulullah saw mencontohkan kepada umatnya dengan memperbanyak puasa di bulan Sya’ban, sebagaimana yang diriwayatkan ‘Aisyah ra :” Saya tidak melihat Rasulullah saw menyempurnakan puasanya, kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat dalam satu bulan yang lebih banyak puasanya kecuali pada bulan Sya’ban” (HR Muslim).
Persiapan fikriyah yaitu keilmuan atau pemahaman kita. Seorang yang beramal tanpa ilmu, maka tidak menghasilkan kecuali kesia-siaan belaka. Dengan meningkatkan pemahaman dengan banyak membaca buku tentang keutamaan Ramadhan, fadhilah amal di bulan Ramadhan, tentang hal – hal yang dianjurkan serta dilarang selama berpuasa. Selain membaca, kita juga bisa rajin datang ke majelis taklim alias kajian yang membahas tuntas tentang ramadhan.
Sabda Rasulullah Saw. dalam sebuah hadits qudsiy: “Demi dzat yang jiwaku berada di tanganNya, bau mulut orang yang berpuasa benar-benar lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kesturi. Dia meninggalkan makanannya, minumannya, dan syahwatnya semata-mata karena Aku. Puasa itu adalah bagiKu. Dan Aku sendirilah yang akan memberikan pahalanya. Dan kebajikan (pada bulan Ramadhan) diberi pahala dengan sepuluh kali lipat kebajikan yang semisalnya.” (HR Bukhari dari Abu Hurairah)
Pahala bagi orang-orang yang beribadah di bulan Ramadhan dilipat gandakan. Akan tetapi godaan juga semakin berat. Bila kita tidak bisa menjaga mulut dari bergunjing, memfitnah, mengolok dan menyakiti hati orang lain, maka semua pahala puasa kita jadi sia-sia di bulan ini. Sebagaimana sabda Rasulullah : “Betapa banyak orang yang berpuasa, tapi mereka tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga.” (HR Ahmad)
Sabda Rasulullah Saw. dalam sebuah hadits qudsiy: “Demi dzat yang jiwaku berada di tanganNya, bau mulut orang yang berpuasa benar-benar lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kesturi. Dia meninggalkan makanannya, minumannya, dan syahwatnya semata-mata karena Aku. Puasa itu adalah bagiKu. Dan Aku sendirilah yang akan memberikan pahalanya. Dan kebajikan (pada bulan Ramadhan) diberi pahala dengan sepuluh kali lipat kebajikan yang semisalnya.” (HR Bukhari dari Abu Hurairah)
Pahala bagi orang-orang yang beribadah di bulan Ramadhan dilipat gandakan. Akan tetapi godaan juga semakin berat. Bila kita tidak bisa menjaga mulut dari bergunjing, memfitnah, mengolok dan menyakiti hati orang lain, maka semua pahala puasa kita jadi sia-sia di bulan ini. Sebagaimana sabda Rasulullah : “Betapa banyak orang yang berpuasa, tapi mereka tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga.” (HR Ahmad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar